Berdasarkanwacana tersebut, untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan titrasi iodometri dengan Na 2 S 2 O 3 sebagai larutan standar. Jika 20 mL NaClO dititrasi memerlukan 15 mL Na 2 S 2 O 3 0,1 M maka kadar NaClO (w/w) dalam pemutih tersebut adalah . (M r NaClO = 74,5; ρ NaClO = 1 g/mL) A. 0,279% B. 0,558% C. 1,116%
0% found this document useful 0 votes1K views7 pagesDescriptionSoal Titrasi Kimia SMACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views7 pagesSoal Titrasi KimiaJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Seorangsiswa melakukan percobaan titrasi untuk menghitung massa CH 3 COOH yang terdapat dalam cuka dapur, seperti gambar berikut: Data percobaan hasil percobaan sebagai berikut: Percobaan ke- Volume cuka (mL) Volume KOH (mL) 1 10 5,2 2 10 5,0 3 10 4,8 Massa CH 3 COOH (M r = 60) yang terdapat dalam 10 mL cuka dapur tersebut adalah .

Halo Quipperian! Pada kali ini Quipper Blog akan membahas suatu tema yang sangat menarik, lhoyaitu tentang titrasi asam-basa. Tahukah kamu kalau soal tentang larutan/titrasi asam-basa adalah soal yang selalu keluar dalam topik SBMPTN Kimia belakangan ini. Coba cek di sini deh soal SBMPTN Kimia yang sering keluar. Namun ternyata masih banyak siswa yang kesulitan dalam menjawab soal ini dengan baik dikarenakan tidak memahami konsepnya secara mendalam, serta lupa meletakkan rumus umum dari titrasi asam-basa itu sendiri. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini Quipper Blog akan membahas tentang definisi dari titrasi asam-basa, rumus umum titrasi asam-basa, istilah-istilah yang dipakai dalam titrasi asam-basa, jenis-jenis dari titrasi, metode atau prosedur titrasi, serta soal dan pembahasan tentang titrasi asam-basa dari bank soal Quipper Video. Penasaran? Let’s check this out! Pengertian Titrasi Asam-Basa Titrasi asam-basa adalah prosedur yang dilakukan untuk menentukan kemolaran/kadar asam/basa berdasarkan reaksi netralisasi. Alat yang digunakan untuk melakukan titrasi disebut kita ketahui bahwa kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dari tiap liter larutan dan juga dapat digunakan untuk menentukan pengenceran dari suatu larutan. Rumus umumnya adalah sebagai berikut Di mana M = kemolaran/molaritas mol/L n = jumlah mol zat terlarut mol V = Volume larutan/ruangan gas L Rumus pengenceran larutan adalah sebagai berikut Percobaan Titrasi Asam-Basa Percobaan dilakukan menggunakan sebuah indikator asam-basadan zat pentiter. Zat pentiter adalah zat yang mentitrasi suatu asam-basa yang akan ditentukan kemolarannya. Zat pentiter dibagi menjadi dua jenis yaitu Primer ketelitian tinggi. Contoh KHF Kalium Hidrogen Falat Sekunder kemolarannya ditentukan dengan larutan standar primer Istilah dalam Percobaan Titrasi Dalam melakukan percobaan titrasi, terdapat istilah-istilah penting yang perlu kita ketahui yaitu daerah perubahan pH drastis,titik ekuivalen,titik akhir titrasidan kurva titrasi. Daerah perubahan pH drastis adalah daerah dimana penambahan sedikit tetes pentiter dapat mengubah warna indikator asam-basa. Titik ekuivalen adalah titik di mana asam dan basa tepat habis bereaksi. Titik akhir titrasi adalah titik di mana indikator asam-basa mengalami perubahan warna. Kurva titrasi adalah grafik yang menyatakna perubahan pH pada penetesan asam dengan basa atau sebaliknya. Kurva titrasi akan memudahkan kita menentukan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Terdapat 4 jenis titrasi asam-basa yang dapat dilakukan dalam percobaan yaitu asam kuat dengan basa kuat, basa kuat dengan asam kuat, asam kuat dengan basa lemah, basa lemah dengan asam kuat. Berikut jenis-jenis titrasi beserta kurva titrasi yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Langkah Melakukan Percobaan Titrasi dengan Baik Percobaan titrasi harus dilakukan dengan benar dan sistematis. Berikut langkah-langkah melakukan percobaan titrasi dengan baik dan benar Larutan yang akan diteteskan dimasukkan ke dalam buret pipa panjang berskala, inilah yang disebut peniter. Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu memakai pipet volume. Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi, pilih indikator dengan perubahan warna titik ekuivalen. Lakukan titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan perlahan-lahan melalui keran ke dalam Erlenmeyer sambil digoyang agar merata. Penambahan peniter dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna yang tidak hilang ketika larutan digoyangkan, yang menandakan telah mencapai titik akhir. Mencatat volume yang dibutuhkan peniter dengan melihat volume yang berkurang pada buret setelah titrasi. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa titrasi dilakukan untuk menghitung derajat asam/basa atau kemolaran suatu larutan. Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk menentukan derajat asam/basa disebut dengan pH. Ada dua pH yaitu pH asam atau pH basa. Di mana pH = 1-6 daerah asam. pH = 1 disebut asam kuat pH = 7 daerah netral pH= 8-14 daerah basa. pH = 14 disebut basa kuat. Solusi SUPER untuk menentukan pH campuran dua larutan adalah sebagai berikut Jika konsentrasi H+ campuran dua larutan asam kuat yang memiliki pH yang berbeda adalah Konsentrasi OH– campuran dua larutan basa kuat yang memiliki pH yang berbeda adalah Yuk, Kerjakan Contoh Soalnya Contoh Soal 1 Diketahui sampel BaOH2sebanyak 25 mL tetap dititrasi oleh 100 mL HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi sampel tersebut! Penyelesaian Diketahui V BaOH2= 25 mL V HCl = 100 mL M HCl = 0,1 M Elektron valensi HCl = 1 Elektron valensi BaOH2= 2 Ditanyakan Molaritas pada BaOH2 Jawab Jadi, nilai kemolaran pada larutan BaOH2adalah 0,1 M. Contoh soal 2 Sebuah larutan HCL dengan Volume 100 mL dan memiliki pH sebesar 4 ditetesi dengan larutan HCl yang memiliki pH=3. Tentukan nilai pH dari campuran kedua larutan tersebut. Penyelesaian Diketahui Kedua larutan tersebut adalah HCl dimana HCl adalah asam kuat. Apabila asam kuat dengan asam kuat dicampurkan maka dapat ditentukan pH campurannya menggunakan persamaan Cari dulu nilai molnya menggunakan persamaan Jadi, pH campuran dari larutan asam kuat tersebut adalah 3,25 Contoh Soal 3 Penyelesaian Contoh Soal 4 Penyelesaian Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami tentang konsep dan perhitungan dalam titrasi asam-basa? Ternyata enggak seseram yang dibayangkan ya, apabila kita menguasai konsep dasar beserta solusi SUPERnya dalam mengerjakan soal-soal tentang Kimia. Ayo gabung, bersama Quipper Video karena ada banyak video-video dan pembahasan soal dari tutor-tutor kece yang dapat membantu kamu memahami pelajaran lainnya serta memantapkan kamu untuk menghadapi segala ujian-ujian di sekolah kamu. Semangat! Sumber Priambodo, Erfan. Dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta Kemdikbud Wardaya Asam Basa. Jakarta Wardaya College Sumber gambar Penulis William Yohanes
Seorangsiswa melakukan konsentrasi larutan percobaan titrasi asam HCl. Siswa tersebut basa untuk memperkirakan meneteskan larutan NaOH konsentrasi larutan 0,2 M ke dalam larutan HCl. HCl. Siswa tersebut meneteskan larutan NaOH Data yang diperoleh dari dua kali percobaan adalah sebagai berikut. 0,2 M ke dalam larutan HCl. KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMATitrasiKurva TitrasiSeorang siswa melakukan titrasi 25 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M Perubahan volume larutan NaOH yang ditambahkan menyebabkan perubahan pH . Grafik yang dapat dibuat adalah . . . .Kurva TitrasiTitrasi Asam BasaTitrasiKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0224Perhatikan grafik titrasi asam-basa berikut !Jika volume ...0334Perhatikan gambar titrasi berikut! Sebanyak 25mL H2SO4M...0401Larutan H3PO4 0,05 M digunakan untuk menetralkan 50 mL, l...0205Volume larutan HCl 0,2 M agar dapat dinetralkan oleh 2...Teks videoHalo coffee Friends disini kita akan membahas soal mengenai titrasi diketahui seorang siswa melakukan titrasi 25 ml larutan CH3COOH 0,1 molar dengan larutan NaOH 0,1 molar dan ditanyakan grafik yang dapat dibuat dari titrasi tersebut untuk menentukan grafik titrasi kita perlu mengetahui volume dari natrium hidroksida yang digunakan sebelum menentukan volume dari NAOH Kita tentukan dulu ionisasi dari NAOH dan CH3COOH yang pertama ionisasi dari larutan NaOH dimana NaOH akan terionisasi menjadi ion Na + dan ion OH Amin dan ionisasi CH3COOH dimana dia akan terbentuk akad ion H plus dan anion ch3coo Min Kemudian kita Hitung volume dari NAOH yang digunakan dengan menggunakan rumus titrasi titrasi adalah mol asam = mau basah kemudian kita jabarkan rumus ini menjadi valensi atau jumlah dari H + dikalikan dengan molaritas asam dikalikan dengan volume sama dengan valensi. Oh Amin atau jumlah oh Amin dikalikan dengan molaritas basah dikalikan dengan volume basa kita dapatkan jumlah H plus adalah sebesar 1 dikalikan 0,1 molar dikali 25 ML = 1 * 0,01 molar dikalikan dengan volume basa kita dapatkan volume dari NAOH adalah 25 ml, maka berikut adalah menentukan Ph dari CH3COOH sebelum dilakukan titrasi dimana PH CH3COOH a = minus 2 konsentrasi H plus kita jabarkan rumusnya terdapat kan minus akar k dikali kan molaritas asam ka itu merupakan konstanta asam dan pada CH3COOH nilainya adalah 10 pangkat min 5 kita masukkan nilainya maka kita dapatkan Min log √ 10 ^ 5 x 0,1 maka kita dapat Min log √ 10 pangkat min 6 atau Min log 10 pangkat min 3 maka pH dari CH3COOH sebelum dilakukan titrasi adalah 3 maka grafik yang paling tepat untuk menunjukkan titrasi yang dilakukan siswa tersebut adalah pilihan dimana PH CH3COOH sebelum dilakukan titrasi adalah 3 sedangkan untuk keempat grafik yang lainnya pada pilihan a b dan d PH CH3COOH bernilai kurang dari 2 dan Q itu menunjukkan grafik titrasi basa oleh asam bukan grafik titrasi asam oleh basa jadi jawaban yang paling tepat untuk menjawab soal ini adalah pilihan e sampai jumpa lagi di soal selanjutnya 12 Seorang siswa melakukan percobaan titrasi antara larutan CH3COOH (Ka: 10-5) 0,1 M dengan larutan NaOH. Hasil percobaannya ditampilkan dalam bentuk grafik, maka grafik hasil titrasi siswa tersebut adalah A. pH 14 7 Vol. NaOH B. pH 14 7 Vol. NaOH C. pH 14 7 Vol. NaOH 5. D. pH 14 7 Vol. NaOH E. pH 14 7 Vol. NaOH 13. KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMATitrasiTitrasi Asam BasaSeorang laboran melakukan percobaan titrasi untuk menghitung massa CH3COOH yang terdapat dalam cuka dapur, seperti gambar berikut. Data yang diperoleh dari hasil percobaan sebagai berikut. KOH 0,1 M 20 ml CH3COOH x M Data yang diperoleh dari hasil percobaan sebagai berikut Percobaan Volume Cuka Volume KOH 1 20 mL 10,2 mL 2 20 mL 10,0 mL 3 20 mL 9,8 mL Massa CH3CHOOH yang terdapat dalam 20 ml cuka dapur tersebut sebesar .... Titrasi Asam BasaTitrasiKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0334Perhatikan gambar titrasi berikut! Sebanyak 25mL H2SO4M...0401Larutan H3PO4 0,05 M digunakan untuk menetralkan 50 mL, l...0205Volume larutan HCl 0,2 M agar dapat dinetralkan oleh 2... CaCO3 (s) + 2HCl (aq) -> CaCl 2 (aq) + H 2 O (g) + CO 2 (g) Tentukan pereaksi pembatas. Mol CaCO 3 = Mol HCl = M x V = 0,5 M x 100 mL = 50 mmol = 0,05 mol Sehingga, yang menjadi pereaksi pembatas adalah HCl. Pereaksi pembatas adalah zat yang memiliki paling kecil. Persamaan reaksi: CaCO 3 (s) + 2HCl (aq) -> CaCl 2 (aq) + H 2 O (g) + CO 2 (g)
Jawaban 1,92 gram. Asam sitrat merupakan asam organik lemah dengan rumus kimia HOCCH2CO2H2 Mr = 192 g/mol yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus. Untuk menentukan massa asam sitrat maka V rata-rata NaOH = 5,9 + 6,1 +6,0/3 = 6,0 ml Menentukan konsentrasi asam sitrat M asam sitrat x V asam sitrat x valensi = M NaOH x V NaOH x valensi M asam sitrat x 10 ml x 3 = 0,1 M x 6 ml x 1 M asam sitrat x 30 ml = 0,6 mmol M asam sitrat = 0,6 mmol/30 ml M asam sitrat = 0,02 M Menentukan massa asam sitrat M = massa/Mr x 1000/volume 0,02 M = massa/192 g/mol x 1000/500 ml 0,02 M x 192 g/mol = massa x 2/ml massa = 1,92 gram Jadi, massa asam sitrat tersebut adalah 1,92 gram.
Berikutdiberikan sebuah kurva titrasi asam basa hasil percobaan untuk menentukan konsentrasi larutan NaOH 20 mL. Jika asam yang digunakan untuk titrasi adalah HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi larutan NaOH yang dititrasi! Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium membuat larutan penyangga dengan pH = 5,00.
KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMATitrasiTitrasi Asam BasaSeorang siswa sedang melakukan percobaan titrasi larutan CH3 COOH dengan larutan NaOH dan menggunakan indikator fenolftalein, titik akhir dicapai bila .... A. Dalam erlenmeyer terbentuk endapan B. Dalam erlenmeyer terbentuk gas C. Larutan dalam erlenmeyer tidak berwarna D. Warna larutan dalam erlenmeyer menjadi merah tua E. Warna larutan dalam erlenmeyer menjadi merah mudaTitrasi Asam BasaTitrasiKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0334Perhatikan gambar titrasi berikut! Sebanyak 25mL H2SO4M...0401Larutan H3PO4 0,05 M digunakan untuk menetralkan 50 mL, l...0205Volume larutan HCl 0,2 M agar dapat dinetralkan oleh 2...Teks videoHalo, keren ini kita akan bahas soal kimia materi titrasi dalam soal yang ditanyakan adalah bagaimana titik akhir titrasi dicapai bila terjadi percobaan titrasi larutan CH3COOH yang dititrasi dengan larutan NaOH dan menggunakan indikator fenolftalein sebelumnya. Hal ini yang perlu kita ketahui adalah definisi dari titrasi yaitu penentuan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut dengan jumlah volume larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya beberapa jenis titrasi antara lain titrasi asam basa titrasi argentometri titrasi iodometri titrasi kompleksometri dan lain-lain karena dalam soal titrasi tersebut melibatkan CH3COOH yang merupakan asam lemah dengan NaOH yang merupakan basamaka titrasi ini disebut titrasi asam basa yaitu penentuan konsentrasi asam dengan volume tertentu larutan basa yang telah diketahui konsentrasi ataupun sebaliknya penentuan konsentrasi basa dengan volume tertentu dari larutan asam yang telah diketahui konsentrasinya CH3COOH bertindak sebagai titran atau larutan yang dititrasi untuk diketahui konsentrasinya sedangkan NaOH bertindak sebagai titran itu larutan yang digunakan untuk mentitrasi yang sudah diketahui secara pasti konsentrasinya untuk titik akhir titrasi adalah titik saat indikator asam basa mengalami perubahan warna di mana indikator yang umum digunakan dalam titrasi asam basa adalah fenolftalein yang akan berubah warna pada saat mencapai titikakhir titrasi dari semula tidak berwarna menjadi merah muda dapat disimpulkan titik akhir titrasi dalam soal ada pada opsi warna larutan dalam Erlenmeyer menjadi merah muda demikian pembahasan soal kali ini sampai bertemu di video pembahasan Seorangsiswa melakukan percobaan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi larutan CH3COOH. larutan baku yang digunakan adalah NaOH 0,1 M larutan CH3COOH yang dituangkan kedalam labu titrasi sebanyak 25 mL tentukan konsentrasi larutan CH3COOH ketika volume NaOH yang dituangkan 20 mL ?. Question from @Jose42 - Sekolah Menengah Atas - Kimia Seorang siswa melakukan percobaan titrasi asam basa untuk memperkirakan konsentrasi larutan HCl. Siswa tersebut meneteskan larutan NaOH 0,2 M ke dalam larutan HCl. Data yang diperoleh dari dua kali percobaan adalah sebagai berikut. Data hasil persobaan Percobaan ke- Vol. HCl yang dititrasi Vol. NaOH yang diteteskan 1 25 mL 14 mL 2 25 mL 16 mL Perkirakan konsentrasi larutan HCl tersebut berdasarkan data percobaan siswa di atas! Jawab NaOH 0,2 M, Volume rata2 = 15 mL 25 mL HCl Konsentrasi HCl bisa kita cari dengan menggunakan rumus Jadi konsentrasi HCl sebesar 0,12 M - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat

Seorangsiswa melakukan percobaan mengukur volume tiga buah batu. Mula-mula gelas ukur diisi dengan air, kemudian dimasukkan batu pertama gelas ukur tadi dan volume air dalam gelas ukurnya menjadi 75 cm^3. Selanjutnya batu kedua dimasukkan ke dalam gelas ukur dan volumenya bertambah 2/5 dari volume sebelumnya.

Pengertian TitrasiTitrasi merupakan suatu metode untuk menentukan konsentrasi suatu zat di dalam larutan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui mengetahui konsentrasi larutan asam, maka larutan asam direaksikan dengan larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya. Sebaliknya, untuk mengetahui konsentrasi basa, maka larutan basa tersebut direaksikan dengan larutan asam yang sudah diketahui Titrasi Asam BasaPenambahan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya ke dalam larutan lain dibantu dengan indikator untuk mengetahui titik ekuivalen reaksi titrasi, indicator yang digunakan adalah indicator yang berubah warna pada pH netral atau mendekati netralContoh Indikator Titrasi Asam BasaIndikator yand sering digunakan dalam titrasi adalah fenolftalein. Indikator lainnya adalah metil merah dan bromotimol indikator PP digunakan pada titrasi HCl–NaOH maka pada saat titik setara tercapai yaitu pH = 7, indikator PP belum berubah warna dan akan berubah warna ketika larutan mencapai pH pada keadaan seperti ini, penghentian titrasi titik akhir titrasi dapat dilakuka ketika warna larutan berubah agak merah jambu, adapun titik setara sudah dilampaui. Dengan kata lain, titik akhir titrasi tidak sama dengan titik dalam titrasi HCl–NaOH menggunakan indikator brom timol biru BTB, dimana trayek pH indikator ini adalah 6 kuning dan 8 biru maka pada saat titik setara tercapai pH =7 warna larutan campuran menjadi yang utama dari indikator BTB adalah mengamati warna hijau tepat pada pH = 7 sangat sukar, mungkin lebih atau kurang dari Indikator Titrasi Asam BasaFungsi indikator adalah untuk mengetahui titik akhir titrasi. Jika indikator yang digunakan tepat, maka indikator tersebut akan berubah warnanya pada titik akhir Ekivalen Reaksi TitrasiTitik ekivalen titrasi adalah saat dimana jumlah mol ion H+ dari asam setara dengan jumlah mol ion OH– dari basa. Pada titik ekivalen, larutan bersifat netral atau dengan kata lain sudah terbentuk air dimana asam dan basa tepat habis Akhir TitrasiTitrasi dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indicator disebut titik akhir Titik Akhir Titrasi Dengan Titik Ekivalen TitrasiTitik akhir titrasi yaitu pada saat indikator berubah warna diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi, yaitu kondisi pada saat larutan asam tepat bereaksi dengan larutan yang digunakan harus tepat sesuai agar titik akhir dan titik ekivalen terjadi saat yang sama atau tepat. Jika indikator yang digunakan berubah warna pada saat titik ekuivalen, maka titik akhir titrasi akan sama dengan titik tetapi, jika perubahan warna indikator terletak pada pH di mana zat penitrasi sedikit berlebih, maka titik akhir titrasi berbeda dengan titik indikator yang dipakai memiliki trayek pH 6 – 8 seperi indikator bromtimol biru BTB, kemungkinan titik akhir titrasi sama dengan titik indikator yang digunakan adalah fenolftalein, pH pada titik akhir titrasi lebih besar dari pH titik ekuivalen sebab pada saat titik ekuivalen tercapai, larutan belum berubah Asam Kuat Oleh Basa KuatTitrasi asam kuat oleh basa kuat pada dasarnya adalah reaksi penetralan asam oleh basa atau sebaliknya. Reaksi asam kuat HCl dan basa kuat NaOH adalah seperti berikutHCl + NaOH → NaCl + H2O atauPersamaan ion bersihnya adalah seperti berikutH+ aq + OH– aq → H2O lKetika campuran berubah warna, itu menunjukkan ion H+ dalam larutan HCl telah dinetralkan seluruhnya oleh ion OH– dari larutan NaOH ditambahkan terus, dalam campuran akan kelebihan ion OH– ditunjukkan oleh warna larutan merah jambu.Contoh Asam Kuat Berbasa Satu Dan Basa Kuat Berasam Satu– Asam kuat berbasa satu dengan basa kuat berasam satu adalah HCI dengan Asam Kuat Berbasa Dua Dan Basa Kuat Berasam Dua– Asam kuat berbasa dua dengan basa kuat berasam dua adalah H2SO4 dengan BaOH Dan AlkalimetriAcidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitatif volumetri berdasarkan reaksi adalah reaksi netralisasi titrasi larutan basa dengan larutan standar adalah reaksi netralisasi titrasi larutan asam dengan larutan standar basa. Jadi, keduanya dibedakan pada larutan Titrasi Asam Kuat Oleh Basa KuatUntuk menyatakan perubahan pH pada saat titrasi digunakan grafik yang disebut kurva titrasi yaitu grafik yang menyatakan hubungan perubahan pH dan jumlah larutan standar yang Kurva Titrasi Asam Kuat Oleh Basa KuatContoh kurva hasil percobaan titrasi larutan asam kuat HCl oleh larutan basa kuat NaOH ditunjukkan pada gambar berikutContoh Kurva Titrasi Asam Kuat Oleh Basa KuatPada gambar ditunjukkan bahwa titik ekivalen titrasi terjadi Ketika pH larutan dalam Erlenmeyer larutan asam adalah 7 dan total jumlah larutan basa yang telah ditembahkan adalah 50 larutan basa dihentikan Ketika terjadi perubahan warna larutan asam dalam labu Erlenmeyer dan keadaan ini disebut sebagai titik akhir awal awal titrasi, penambahan basa menimbulkan perubahan pH yang sangat kecil, namun ketika mendekati titik ekuivalen perubahannya cukup ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada awal titrasi, jumlah ion H+ sangat banyak dalam larutan asam. Sehingga penambahan sedikit ion OH– hanya mampu merubah pH yang Ketika mendekati titik ekuivalen, konsentrasi H+ sudah relatif sedikit, sehingga penambahan sejumlah kecil OH– dapat menimbulkan perubahan pH yang sangat Kurva Titrasi Asam BasaKurva titrasi digunakan untuk memudahkan penentuan titik ekivalen titrasi yang bentuk kurva titrasinya tergantung pada jenis asam dan basa yang Asam Lemah Oleh Basa KuatPenetralan asam lemah oleh basa kuat Contohnya adalah asam lemah CH3COOH 0,1 M dititrasi oleh NaOH 0,1 penetralan CH3COOH oleh NaOH, persamaan ion bersihnya adalah sebagai berikutCH3COOH aq + OH– aq → H2O l + CH3COO– aqContoh Kurva Titrasi Asam Lemah Basa KuatKurva titrasi asam lemah oleh basa kuat ditunjukkan pada gambar berikutContoh Kurva Titrasi Asam Lemah Basa KuatpH awal dan titik ekivalen terjadi pada pH yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan titrasi asam kuat dan basa kuat. Hal ini disebabkan asam lemah CH3COOH menghasilkan ion H+ dalam jumlah yang sedikit atau hanya mengion ekivalen terjadi pada pH 8,72 lebih tinggi dari pH 7 netral. Pada campuran terdapat pula natrium asetat yang bersifat basa lemah yang meningkatkan pH, akibat hidrolisis oleh CH3COO–.Setelah titik ekivalen kedua grafik sama Kembali karena pH hanya bergantung pada ion hidroksida yang ditambahkan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih terbatas, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai 10. Indikator yang dipakai adalah fenolftaleinTitrasi Basa Lemah Oleh Asam KuatTitrasi basa lemah oleh asam kuat contohnya adalah larutan NH4OH 0,1 M basa lemah dititrasi dengan HCl 0,1 M asam kuat.NH4OH + HCL → NH4Cl + H2OTitrasi basa lemah oleh asam kuat mirip dengan titrasi asam lemah dengan basa kuat, tetapi kurva yang terjadi kebalikannya, cenderung Kurva Titrasi Basa Lemah Oleh Asam KuatKurva titrasi basa lemah oleh basa kuat digambarkan seperti berikutContoh Kurva Titrasi Basa Lemah Oleh Asam KuatPada titrasi basa lemah oleh basa kuat nilai pH turun sedikit demi sedikit, kemudian mengalami penurunan drastis pada pH antara 8 sampai kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen pada saat pH di bawah 7 yaitu pada pH 5,28. Oleh sebab itu, indikator yang paling cocok adalah indikator metil merah. Indikator metil merah memiliki trayek pH = 4,2 – 6,3Alat Bahan Percobaan Titrasi Asam BasaAlat dan bahan untuk percobaan titrasi asam basa adalah sebagai berikutAlat Percobaan Titrasi Asam Basa– Statif– Buret– Erlenmeyer– Tabung reaksi– Gelas ukur– Pipet volumeBahan Percobaan Titrasi Asam Basa– Larutan Asam HCl– Larutan Basa NaOH 0,1 M– Indikator fenoftaleinGambar Alat Dan Bahan Percobaan Titrasi Asam BasaRangkaian alat percobaan yang digunakan dalam titrasi asam basa dapat dilihat pada gambar berikutGambar Alat Dan Bahan Percobaan Titrasi Asam BasaDalam melakukan titrasi, larutan yang dititrasi, disebut titrat dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer biasanya larutan asam, sedangkan larutan pentitrasi, disebut titran biasanya larutan basa dimasukkan ke dalam adalah alat yang digunakan untuk menambahkan larutan standar ke dalam larutan yang akan ditentukan molaritasnya. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui dituangkan dari buret tetes demi tetes ke dalam larutan titrat sampai titik stoikiometri Kerja Titrasi Asam Basa1. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indicator fenolftalein dalam Erlenmeyer. Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu memakai pipet Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL. Larutan yang akan diteteskan dimasukkan ke dalam buret pipa Panjang berskala. Larutan dalam buret disebut Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi dalam erlenmeyer menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai adalah yang perubahan warnanya sekitar titik Tetesi larutan HCl dengan NaOH. Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-lahan melalui kran ke dalam digoyang- goyang sehingga larutan penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap merah muda. Penambahan larutan penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi titik ekuivalen.5. Mencatat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan melihat volume yang berkurang pada buret setelah dilakukan proses Ulangi percobaan hingga diperoleh data yang hampir Titik Akhir TitrasiKurva titrasi dapat dibuat dengan menghitung pH larutan asam/basa pada beberapa titik Titik awal sebelum penambahan asam/ Titik-titik setelah ditambah asam/basa sehingga larutan mengandung garam yang terbentuk dan asam/basa yang Titik ekivalen, yaitu saat larutan hanya mengandung garam, tanpa ada kelebihan asam atau saat kondisi titik ekivalen terjadi, maka berlaku rumus berikutNa x Va = Nb x VbKeteranganNa = normalitas larutan yang dititrasi titranVa = volume titranNb = normalitas larutan yang menitrasi penitranVb = volume penitranN = n x Mn = valensi asam/basaM = molaritas larutanDaerah lewat ekivalen, yaitu larutan yang mengandung garam dan kelebihan asam/ Contoh Soal Menghitung pH Sebelum Setelah Titrasi Asam HCl Basa NaOHSebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Hitung pH larutana. sebelum penambahan NaOHb. setelah penambahan NaOH 25 mLReaksi Ionisasi Asam Klorida HCL Sebelum Titrasii Asam BasaHCL → H+ + Cl–0,1M 0,1MMenentukan Konsentrasi Ion H+ Sebelum Titrasi Asam BasaNilai pH ditentukan oleh jumlah H+ dari HCl. Konsentrasi awal HCl= 0,1 M, maka larutan akan mengandung 0,1 M H+.[H+] = 0,1 Menentukan pH Larutan HCl Sebelum Titrasi Asam BasapH = – log [H+]pH = -log 0,1pH = 1Menentukan Jumlah Larutan NaOH Pada TitrasiJumlah larutan NaOH yang digunakan dalam titrasi dapat dihitung dengan rumus persamaan berikutNa x Va = Nb x Vb atauna x Ma x Va = nb x Mb x Vbna = valensi HCLMa = Konsentrasi HClVa = Volume HCl nb = valensi NaOHMb = Konsentrasik NaOHVb = volume NaOHSehingga jumlah NaOH adalahVb = na x Ma x Va/nb x MbVb = 1 x 0,1 x 25/1 x 0,1Vb = 25 mLMenentukan pH Larutan Setelah Titrasi Jumlah NaOH yang ditambahkan adalah 25 mL sehingga konsentrasi NaOH adalah[NaOH] = 25 ml × 0,1 M = 2,5 asam klorida mula- mula adalah[HCl] = 25 mL × 0,1 M = 2,5 OH– yang ditambahkan bereaksi tepat sama dengan H+, saat [H+] = [OH–]. Pada titik ini dinamakan titik ekuivalen titik ekuivalen, konsentrasi H+ yang terdapat dalam larutan sama dengan reaksi ionisasi air. Jadi, keasaman setelah titrasi adalah pH = Contoh Soal Perhitungan Konsentrasi Asam Sulfat Dengan TitrasiSebanyak 40 mL larutan H2SO4 belum diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein PP. Pada saat volume NaOH tepat 60 mL warna indikator mulai konsentrasi H2SO4 tersebut!Reaksi Asam Sulfat dan Basa Natrium Hidroksida Pada Titrasi Asam BasaReaksi titrasi asam sulfat dan basa natrium hidroksida memenuhi persamaan reaksi kimia berikutH2SO4 aq + 2NaOH aq → Na2SO4 aq + 2H2O aqDiketahuina = 2Ma = ….Va = 40 mlnb = 1Mb = 0,1 MVb = 60 mlIndikator pH = fenolftaleinRumus Menentukan Konsentrasi Asam Sulfat Titrasi Natrium Hidrosida Konsentrasi Asam sulfat dapat dinyatakan dengan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x VbMa = nb x Mb x Vb/na x VaMa = 1 x 0,1 x 60/2 x 40Ma = 0,075 MJadi konsentrasi asam sulfat adalah = 0,075M3. Contoh Soal Perhitungan Molaritas Larutan KOH Titrasi Asam BasaPada larutan 40 mL larutan KOH dititrasi dengan HCI 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein PP. Ternyata dibutuhkan 50 mL HCl 0,1 M. Berapa molaritas larutan KOH dan berapa [OH–]Reaksi Titrasi Asam HCL Dan Basa KOHReaksi asam HCl dan basa KOH memenuhi persamaan reaksi berikutHCl + KOH → KCl + H2ODiketahuina = 1Ma = 0,1 MVa = 50 mlnb = 1Mb = — MVb = 40Indikator pH = fenolftaleinRumus Menentukan Konsentrasi Basa KOH Titrasi Asam HCl Konsentrasi basa KOH dapat dinyatakan dengan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x VbMb = na x Ma x Va/nb x VbMb = 1 x 0,1 x 50/1 x 40Mb = 0,125 Mjadi molaritas KOH adalah 0,125 MReaksi Ionisasi KOH Pada Titrasi Dengan Asam HCL KOH → K+ + OH–0,125M 0,125M[OH–] = 0,125 MJadi konsentrasi ion OH– adalah 0,125 M4. Contoh Soal Perhitungan Hasil Percobaan Titrasi Asam Sulfat Dan Natrium HidroksidaData hasil percobaan titrasi ditunjukkan dalam table berikutContoh Soal Perhitungan Hasil Percobaan Titrasi Asam Sulfat Dan Natrium HidroksidaKonsentrasi NaOH adalah 0,2 M. Hitungan berapa kadar % H2SO4 yang terdapat dalam 20 mL larutan asam sulfat tersebut jika diketahui massa jenisnya 1,8 gam/ = 0,2 MVb = 23,8 + 24 + 24,2/3Vb = 24 mLnb = 1Ma = —Mna = 2Va = 20 mLRumus Menghitung Konsentrasi Asam Sulfat H2SO4Konsentrasi asam sulfat dapat dirumuskan dengan persamaan berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb Ma = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 1 x 0,2 x 24/2 x 20Ma = 0,12 MJadi konsentrasi asam sulfat adalah 0,12 MMenghitung Kadar H2SO4 Dalam Larutan Asam SulfatKadar H2SO4 dalam larutan asam sulfat dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikutmol = m/Mrm = massa H2SO4M = mol/liter atauM = m/Mr/liter, sehingga massa H2SO4 dalam satu liter adalahm = M x Mr = 0,12 x 98m = 11,76 gram per literMassa Larutan Asam Sulfat ρ = ml/volumeml = massa larutan asam sulfatρ = 1,8 g/mL atauρ = 1800 gram/literml = ρ x volumem1 = 1800 x 1m1 = 1800 gramPersentase H2SO4 = 11,76/1800 x 100%Persentase H2SO4 = 0,65 %Jadi, persentasi H2SO4 dalam larutan asam sulfat adalah 0,65 %5. Contoh Soal Perhitungan Persentase Asam Asestat Titrasi Natrium Hidroksida NaOHUntuk mengetahui persentase CH3COOH dalam larutan asam asetat maka dilakukan titrasi 20 mL larutan asam asetat dengan larutan NaOH. Titrasi asam asetat memerlukan 30 mL larutan NaOH 0,1 M. Massa jenis larutan asam asetat adalah 0,900 kg / Tentukan kemolaran asam asetatb. Berapa % kadar asam asetat tersebutMenghitung Konsentrasi CH3COOH Hasil Titrasi NaOHKonsentrasi CH3COOH dapat dinyatakan dengan rumus berikut na x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/na x VaMa = 1 x 0,1 x 30/1 x 20Ma = 0,15 MMenghitung Massa CH3COOH Dalam Larutan Asam AsetatMassa CH3COOH dapat ditentukan dengan rumus berikutm = M. Mrm = 0,15 x 60m = 9 gram dalam 1 literMenghitung Massa Larutan Asam AsetatMassa satu liter larutan asam asetat dapat dihitung dengan rumus berikutml = ρ x Vlml = 0,90 x 1m1 = 0,90 kgm1 = 900 gramMenghitung Persentasi Asam Asetat Dalam LarutanPersentase CH3COOH dihitung dengan rumus berikutPersentase CH3COOH = 9/900 x 100%Persentase CH3COOH = 1,0 %Jadi persentasi asam asetat dalam larutan adalah 1,0 %6. Contoh Soal Perhitungan Konentrasi Larutan HCl Dengan Titrasi Larutan Barium Hidrokida BaOH2Larutan Asam Klorida HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan barium hidroksida BaOH2 0,2 M. Berapa konsentrasi larutan HCl tersebut. Jika hasil titrasi ditunjukkan seperti pada table berikutContoh Soal Perhitungan Konentrasi Larutan HCl Dengan Titrasi Larutan Barium Hidrokida BaOH2Vb = 25 + 24 + 26/3Vb = 25 mlMb = 0,2 M Va = 20 mlMenghitung Konsentrasi Larutan Asam Klorida Melalui Titrasi Barium HidroksidaKosentrasi HCl dapat dihitung dengan persamaan berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 2 x 0,2 x 25/1 x 20Ma = 0,5 MJadi, konsentrasi HCl adalah 0,5 M7. Contoh Soal Menghitung Massa Asam Cuka Yang Terlarut Dengan TitrasiJika pada titrasi 50 mL larutan asam cuka membutuhkan 60 mL larutan KOH 0,1 M dengan indicator PP. Berapa gram asam cuka yang terlarut dalam 200 mL = 1Ma = — MVa = 50 mlnb = 1Mb = 0,1 MVb = 60 mlPersamaan Reaksi Titrasi Asam Cuka Dan KOHKOH aq + CH3COOH aq → CH3COOH aq + H2O l0,1 M MaRumus Menghitung Konsentrasi Asam Cuka Tittrasi KOHKonsentrasi asam cuka dapat dihitung dengan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 1 x 0,1 x 60/1 x 50Ma = 0,12 MRumus Menghitung Massa Asam Cuka Dalam LarutanMassa asam cuka dalam larutan dapat dinyatakan dengan rumus berikutM = mol/LM = m/Mr/1Lm = M. Mrm = 0,12 x 60m = 7,2 gram/Lmassa asam asetat dalam 200 ml adalahm = 7,2 x 200mL/1000mLm = 1,44 gramJadi, massa asam asetat dalam larutan adalah 1,44 gram8. Contoh Soal Perhitungan Kemolaran Larutan NaOH Pada Titik Akhir TitrasiLarutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH. Ternyata titik akhir titrasi tercapai ketika 40 mL larutan NaOH telah diteteskan ke dalam 20 mL larutan HCl. Tentukan kemolaran larutan NaOH yang = 1Ma = 0,1 MVa = 20 mlnb = 1Mb = — MVb = 40 mlPersamaan Reaksi Kimia Titrasi Larutan HCl Dengan Larutan NaOHReaksi titrasi antara HCl dengan NaOH dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikutHCL + NaOH → NaCl + H2OMenentukan Kemolaran Larutan NaOH Pada Titik Akhir TitrasiKemolaran larutan NaOH dapat dirumuskan dengan persamaan berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMb = na x Ma x Va/nb x VbMb = 1 x 0,1 x 20/1 x 40Mb = 0,05 MJadi, kemolaran NaOH adalah 0,05 M9. Contoh Soal Perhitungan Konsentrasi pH Asam Klorida Pada Titik Akhir TitrasiHasil percobaan titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,01 M ditunjukkan pada gambar berikutContoh Soal Perhitungan Konsentrasi pH Asam Klorida Pada Titik Akhir TitrasiJumlah larutan HCl yang dititrasi adalah 100 mL dan indicator yang digunakan adalah fenolftalien PP yang memiliki trayek pH 8 – 10. Tentukan konsentrasi larutan HCl dan pH larutan ketika terjadi pada titik akhir = 1Ma = —MVa = 100 mlnb = 1Mb = 0,01 MVb = 50 mL titik ekovalenRumus Menentukan Kemolaran HCl Pada Titik Ekivalen Titrasi NaOHKonsentrasi HCl pada titik ekivalen dapat ditentukuan dengan menggunakan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 1 x 0,01 x 50/1 x 100Ma = 0,005 MJadi, konsentrasi HCl adalah 0,005 MMenentukan Konsentrasi Ion Hidroksida Pada Titik Akhir TitrasiTitik akhir titrasi terjadi setelah titik ekivalen yaitu di atas pH 7. Artinya larutan bersifat basa yaitu ada kelehihan ion OH–. Sehingga yang dicari lebih dahulu adalah kelebihan ion OH– dan nilai titik akhir titrasi jumlah mol HCl dan NaOH adalahmol HCl = 100 x 0,005 = 0,5 mmolmol NaOH = 53 x 0,01 = 0,53 mmolKemolaran ion hidroksida pada titil akhir titrasi dapat dirumuskan dengan persamaan reaksi berikutHCL + NaOH → NaCl + H2O0,5mmol 0,53 mmolatau dalam bentuk ion ionnyaReaksi Ion HCl dan NaOH0,5 mmol H+ + 0,53 mmol OH– → 0,5 mmol H2OJumlah OH– yang bereaksi dengan H+ adalah 0,5 mmol sehingga ada kelebihan OH– dalam larutanKelebihan OH– dalam larutan = 0,53 – 0,5OH– = 0,03 mmolsehingga konsentrasi [OH–[ adalah[OH–] = 0,03/100+53[OH–] = 0,000196 MKeasaaman Larutan HCL Di Titik Akhir TitrasiKeasaman atau pH larutan HCl pada titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan rumus berikutpH = 14 – pOHpOH = -log 0,000196pOH = 3,707pH = 14 – pOHpH = 14 – 3,707pH = 10,29Jadi, pH larutan saat terjadi titik akhir titrasi adalah 10,29Daftar PustakaSunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, BandungChang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Ringkasan 1. Stoikiometri larutan melibatkan konsep mol dalam menentukan konsentrasi zat-zat di dalam asam dan basa merupakan reaksi penetralan ion H+ oleh OH–. Reaksi asam basa juga dinamakan reaksi asam basa adalah asam-asam lemah organic yang dapat berubah warna pada rentang pH pH pada saat indikator berubah warna dinamakan trayek pH asam basa adalah suatu teknik untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dengan cara setara atau titik stoikiometri adalah titik pada saat titrasi, asam dan basa tepat ternetralkan. Titik akhir titrasi dapat sama atau berbeda dengan titik setara.

KimiaFisik dan Analisis Seorang siswa melakukan percobaan titrasi. asam basa untuk memperkirakan konsentrasi larutan HCl . Siswa tersebut meneteskan larutan NaOH 0,2 M ke dalam larutan HCl : Data yang diperoleh dari dua kali percobaan adalah sebagai berikut.
.
  • cxp8iu91dh.pages.dev/267
  • cxp8iu91dh.pages.dev/369
  • cxp8iu91dh.pages.dev/366
  • cxp8iu91dh.pages.dev/219
  • cxp8iu91dh.pages.dev/343
  • cxp8iu91dh.pages.dev/735
  • cxp8iu91dh.pages.dev/575
  • cxp8iu91dh.pages.dev/442
  • cxp8iu91dh.pages.dev/269
  • cxp8iu91dh.pages.dev/455
  • cxp8iu91dh.pages.dev/446
  • cxp8iu91dh.pages.dev/224
  • cxp8iu91dh.pages.dev/576
  • cxp8iu91dh.pages.dev/697
  • cxp8iu91dh.pages.dev/415
  • seorang siswa melakukan percobaan titrasi untuk menghitung massa ch3cooh